Rabu, 22 April 2009

PERINGATAN HARI BUMI

KOMUNITAS PEDULI LINGKUNGAN JEMBER GELAR KARNAVAL HARI BUMI

Jember, 22/4 (ANTARA) - Ratusan mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang tergabung dalam Komunitas Peduli Lingkungan (KPL) Jember menggelar karnaval Hari Bumi, Rabu sore, di double way Unej.
Mereka membawa miniatur globe dari Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember menuju ke double way Unej dengan menggunakan pakaian hitam-hitam sebagai simbol berkabung di Hari Bumi karena semakin luas kerusakan lingkungan di Jember.
Juru bicara KPL Jember, Hermin, menuturkan, mahasiswa prihatin dengan maraknya kerusakan lingkungan yang menyebabkan bencana di beberapa daerah.
"Bumi kita semakin rusak sehingga tidak ada lagi tempat untuk menghirup udara bersih," kata Hermin.
Selama ini, kata dia, peringatan Hari Bumi selalu dilakukan setiap tanggal 22 April, namun tidak ada tindakan yang bijaksana dari pemerintah untuk memperbaiki lingkungan.
"KPL hanya mengimbau agar semua orang bertanggungjawab dan peduli dengan lingkungan dengan cara yang paling sederhana, membuang sampah pada tempatnya," katanya menerangkan.
Sementara itu Komunitas Arisan Seni juga melakukan aksi teatrikal dalam rangka memperingati Hari Bumi dan bergabung dengan KLP di double way Unej.
Beberapa aktivis Arisan Seni melakukan aksi teatrikal dengan membawa miniatur gunung dan pohon yang alamnya sudah rusak akibat ulah manusia sehingga berdampak pada bencana.
Juru bicara Arisan Seni, Syamsul mengaku prihatin dengan kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia, khususnya di Jember.
"Jika kerusakan dibiarkan maka anak cucu kita tidak bisa menikmati alam yang indah," katanya menegaskan.
Beberapa aktivis yang menggunakan pakaian dari dedaunan, kata dia, mengelilingi aksi teatrikal untuk menyejukkan alam yang sudah rusak.
"Saat ini bumi sedang menangis karena alam semakin rusak akibat ulah manusia," katanya.
Aksi teatrikal itu juga di iringi dengan musik dan pembacaan puisi tentang alam oleh sejumlah aktivis peduli lingkungan. (Zumrotun Solicha)

Momentum Peringatan Hari Bumi

PMII JEMBER GELAR AKSI PERINGATI HARI BUMI

Jember, 22/4 (ANTARA) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jember, Jawa Timur, Rabu, menggelar aksi unjuk rasa menolak eksploitasi tambang di Jember, dalam rangka memperingati Hari Bumi di bundaran DPRD Jember.
Mereka membagi-bagikan selebaran ajakan untuk melestarikan lingkungan dan menggelar aksi teatrikal cinta lingkungan.
Ketua PMII Jember, Abdurrahman, Rabu, menuturkan, penambangan yang dilakukan oleh pengelola tambang di Jember menyebabkan kerusakan lingkungan sehingga terjadi bencana banjir dan tanah longsor.
"PMII dengan tegas menolak penambangan mangan di Silo dan mendesak Pemkab Jember mencabut izin pengelolaan tambang yang sudah dilakukan di Kecamatan Silo," katanya dengan tegas.
Menurut dia, Kabupaten Jember bukan merupakan wilayah penambangan sehingga tidak boleh dilakukan penambangan sama sekali.
"Penambangan yang ada di Jember hanya menyebabkan kerusakan lingkungan dan bencana," katanya menerangkan.
Ia menjelaskan, kerusakan hutan di Kabupaten Jember sudah semakin parah akibat penambangan dan penebangan kayu liar yang dilakukan oleh sejumlah pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Tahun 2007 lalu, luas hutan yang gundul di lereng barat dan timur Hyang Argopuro tercatat sebesar 33.370 hektare, tahun ini diperkirakan lahan hutan yang gundul semakin meluas," katanya menerangkan.
Puluhan mahasiswa PMII bergerak dari bundaran DPRD menuju kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindang) Jember, mendesak Kepala Disperindag mencabut izin pengelolaan tambang di Kecamatan Silo.
Aktivis PMII, kata dia, terpalsa menyegel gerbang kantor Disperindag karena tuntutan mereka diabaikan dan tidak ditemui oleh Kepala Disperindag Jember, Hariyanto, dengan alasan yang bersangkutan tidak ada di kantor.
"Saya mengaku kecewa terhadap Kepala Disperindag yang tidak mau menemui aktivis PMII," katanya dengan nada kesal.
Terjadinya kerusakan hutan di Silo, kata dia, salah satu penyebabnya adalah pengelolaan tambang mangan sehingga Disperindag harus mencabut izin pengelolaan tambang mangan di Silo.
Para pengunjuk rasa akhirnya melanjutkan aksinya ke DPRD Jember mendesak agar anggota dewan menolak penambangan mangan yang dilakukan di Kecamatan Silo. (Zumrotun Solicha)

Selasa, 21 April 2009

TERTAWA BISA MENGURANGI RESIKO DIABETES

Tertawa Bisa Kurangi Risiko Diabetes



Beijing (ANTARA News/Xinhuanet- OANA) - Gelak tawa dapat membantu penderita diabetes meningkatkan kadar kolesterolnya dan menurunkan risiko penyakit pembuluh darah dan jantung, demikian hasil satu studi baru.

Menurut Lee Berk dari Loma Linda University, yang memimpin studi itu, pilihan gaya hidup berdampak mencolok pada kesehatan dan penyakit serta semua ini adalah pilihan antara tindakan pencegahan dan pengobatan.

Para peneliti membagi 20 pasien diabetes berisiko tinggi yang semuanya menderita darah tinggi dan hyperlipidemia (penyakit pembuluh darah dan jantung) ke dalam dua kelompok yang keduanya diberi obat diabetes standard.

Kelompok L diberi waktu 30 menit untuk menikmati humor yang mereka pilih, sementara Kelompok C --kelompok pemantau--- tidak. Proses itu berlangsung selama satu tahun pengobatan.

Sekitar dua bulan proses pengobatan, semua pasien di kelompok tertawa (Kelompok L) memiliki tingkat hormon epinephrine dan norepinephrine --dipandang sebagai penyebab stres-- lebih rendah.

Setelah 12 bulan, kolesterol HDL (kolesterol baik) telah naik 26 persen pada Kelompok L tapi hanya 3 persen di dalam Kelompok C.

Dalam pengukuran lain, protein C-reaktif, penanda radang dan penyakit pembuluh darah serta jantung, turun 66 persen pada kelompok tertawa tapi hanya 26 persen pada kelompok pemantau.

"Dokter terbaik mengerti bahwa ada campur tangan psikologis hakiki yang ditimbulkan oleh emosi positif seperti gelak tawa dengan riang-gembira, optimisme dan harapan," kata Berk.

Kendati demikian, Berk menilai tertawa menjadi obat yang bagus dan sama berharganya dengan obat diabetes, tapi berkeras bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan guna memastikan apa maksud dari semua hasil itu. (*)